SOKOGURU - Dalam dunia usaha yang kompetitif, kesan pertama memegang peranan krusial terhadap bisnis yang dijalani.
Lebih dari sekadar produk atau layanan berkualitas, cerita di balik usaha yang dibangun akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri.
Konsumen, terutama yang baru mengenal merek biasanya mencari sesuatu yang melampau transaksi jual-beli biasa.
Sebab, mereka ingin terhubung, terinspirasi, dan merasa menjadi bagian dari suatu gerakan. Untuk itu, kemampuan untuk menciptakan narasi usaha (brand story), yang memikat jadi kunci utama.
Berikut Panduan Penting dalam Merancang Brand Story Usaha yang Tak Terlupakan
1. Menekankan Nilai Bukan Sekadar Fitur Produk
Kerap kali pelaku usaha terlalu fokus pada spesifikasi teknis produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Meski penting, fitur-fitur tersebut bukanlah hal pertama yang menyentuh emosi konsumen. Alihkan fokus pada nilai, yakni manfaat nyata yang bisa dirasakan konsumen.
Sebagai contoh, 'kamera 108 megapiksel' ceritakan bagaimana kamera itu membantu konsumen mengabadikan momen-momen berharga dengan kualitas terbaik, sehingga kenangan mereka tetap hidup selamanya.
Adapun cara menggali nilai, identifikasi masalah utama yang dipecahkan oleh produk/layanan Anda. Dengarkan umpan balik konsumen untuk memahami apa yang paling mereka hargai dari produk/layanan Anda.
2. Menampilkan Sisi Humanis Usaha
Konsumen modern lebih tertarik pada merek yang memiliki karakter, dan nilai-nilai yang jelas. Maka tunjukkan sisi humanis usaha Anda dengan berbagai cerita.
Misalnya, asal muasal usaha mulai dari yang menginspirasi Anda untuk memulai usaha, lalu tantangan apa yang dihadapi.
Sebagai contoh, merek pakaian lokal dapat menceritakan bagaimana mereka bekerja sama dengan pengrajin tenun tradisional, untuk melestarikan budaya dan memberdayakan ekonomi lokal.
Cerita-cerita seperti ini akan membangun koneksi emosional dengan konsumen, membuat mereka merasa lebih dekat dengan merek Anda.
3. Pastikan Konsistensi Narasi di Semua Platform
Narasi yang kuat merupakan cerita yang disampaikan secara konsisten di semua titik kontak dengan konsumen. Inkonsistensi dapat membingungkan konsumen, dan merusak citra merek Anda.
Adapun cara menjaga konsistensi, bisa dilakukan sebagai berikut;
- Buat panduan merek (brand guideline) yang mencakup tone of voice, identitas visual, dan pesan utama merek.
- Latih tim Anda untuk memastikan semua orang memahami dan menyampaikan narasi usaha Anda dengan benar.
- Evaluasi secara berkala konsistensi narasi di semua platform komunikasi Anda.
Konsistensi adalah kunci untuk membangun kesadaran merek (brand awareness) yang kuat dan menumbuhkan kepercayaan konsumen.
4. Manfaatkan Elemen Visual untuk Mendukung Narasi
Elemen visual yang dimaksud seperti foto, video, ilustrasi, dan desain grafis agar dapat memperkuat narasi usaha Anda.
Namun, ada hal yang perlu dipertimbangkan, seperti foto produk apakah menampilkan dari sudut terbaiknya?
Video di balik layar, apakah Anda akan mengajak konsumen untuk melihat proses produksi atau kegiatan tim Anda?
Dengan visual yang kuat dalam produk akan membuat narasi usaha Anda lebih mudah diingat dan menarik.
5. Libatkan Konsumen
Melibatkan konsumen dalam brand story usaha Anda untuk menciptakan rasa memiliki dan memperkuat loyalitas mereka.
Berikut Cara Melibatkan Konsumen dalam Brand Story Usaha
- Minta umpan balik dari konsumen.
- Buat konten yang dihasilkan oleh pengguna (user-generated content).
- Adakan kontes atau giveaway.
- Bangun komunitas online.
- Tampilkan testimoni konsumen.
Dengan melibatkan konsumen, Anda tidak hanya membangun merek, tetapi juga membangun hubungan yang langgeng.
Membangun narasi usaha yang memikat adalah perjalanan yang berkelanjutan. Teruslah bereksperimen, berinovasi, dan mendengarkan konsumen Anda.
Narasi yang humanis, dan relevan adalah kunci untuk memenangkan persaingan dan membangun merek yang dicintai.